Friday 30 December 2016

Friend ?

Apa itu "TEMAN" ?

Ada seorang guru saya pernah mendefinisikan arti kata "teman". Menurutnya, teman adalah orang yang kebetulan memiliki kesamaan dengan kita tanpa disengaja.

-Teman sekelas, kebetulan satu kelas, kebetulan seangkatan. Orang tua, guru, atau siapapun tidak ada yang merencanakan, "eh, si Deddy dibikin sekelas aja sama Anton biar jadi temen". Karna Deddy dan Anton ditempatkan di kelas yang sama, maka Deddy dan Anton bisa dikatakan sebagai seorang teman.

-Teman Masa Kecil. Kebetulan masa kecilnya tinggal di daerah yang sama, mungkin tetangga, teman se-RT, dan sebagainya.

- Teman se-hobi. Kebetulan hobinya sama. Sekarang ini, orang yang belum pernah ketemu pun bisa jadi teman. Kebetulan suka cosplay, maka ketemu lah di forum/ group cosplay atau semacamnya.

-Teman kerja. Saat kita kerja, gak ada kepikiran dong kita mau kerja di situ karena pengen temenan sama si Dona atau si Steve. Bener-bener kebetulan.

-Teman online ? Entah lebih tepatnya disebut apa, tapi sepertinya bisa dibilang teman online kali yah? Kebetulan sama-sama sedang online, jadi bisa temenan. Kalau 10-15 tahun lalu mungkin teman online bisa didapat lewat aplikasi mIRC, Tapi kemudian akhirnya berkembang lewat Yahoo Group (kita bisa chatingan sama orang asing dalam 1 group dgn topik tertentu), Teman game online juga bisa jadi termasuk kategori ini kali yah. Lalu kalau yang sekarang masih hits, teman dari aplikasi chating atau mungkin aplikasi dating : Wechat, BeeTalk, Tinder, dan lain-lain.

Nah, kalau u adalah temannya Deddy, u teman apa yah? Boleh dong ceritain sedikit di comment.. :)

Tuesday 25 October 2016

Sulit tuk Diungkapkan

Kalau kau sudah cukup dekat denganku, mungkin kamu tahu, siapa orang yang cukup akrab denganku. Kalian sudah berkali-kali membicarakan hal ini di depanku.. Mungkin sering juga kalian membicarakan hal ini di belakangku, atau membicarakan hal ini dengan dia. Tapi, jawaban yang kalian terima sama saja : Nothing.

Tak tahukah kalian, ya kalian tak tahu, begitu pula dia. Ada hal yang tak bisa kuungkapkan. Dan sebenarnya, saya pun ragu tuk mengungkapkannya disini. Ah, sudahlah. Sepertinya ada hal yang memang tak bisa dikatakan. Tapi inilah beban pikiranku selama ini. 

Apakah ,lebih baik mengutarakan kebenaran yang menyakitkan tapi memberikan kesepahaman, atau menyembunyikan kebenaran itu demi kebaikan bersama?

Ada yang berkata, lebih baik dikatakan saja daripada dipendam sendiri, tapi ada juga yang berkata, lebih baik tak perlu katakan kalau ujung-ujungnya menyakitkan. Ya, saya adalah seorang yang realistis, juga idealis. Mungkin hal inilah yang membuatku selalu bersikap diam. Karena apapun yang kuhadapi, yang kulihat hanyalah hal yang menyakitkan. Yang bisa kukatakan hanyalah kenyataan, kejujuran, kejujuran yang menyakitkan dan saya tahu, banyak orang tidak suka dengan hal ini.

Diam adalah pilihanku saat ini, dan aku akan terus diam, sampai ada orang yang bisa kuajak untuk berbagi. Untuk saat ini, cukup saya dan Tuhan Allahku saja yang tahu.

Tuesday 9 August 2016

Mengeluh

Yah, pengen nih mengeluh. Boleh gak yah? hahahaha...

Kalau ada yang nanya kaya gitu, gw pasti bakal jawab, "Ya gak boleh lah... Kita tuh harus bisa mensyukuri hidup ini"

Kan masih ada keluarga, teman, sahabat. Walaupun mereka lagi gak peduli sama kita, tapi setidaknya kalau kita ketemu, mereka masih bisa mendengarkan cerita kita, atau menemani kita pergi.

Kan masih bisa tidur di dalam rumah, punya kasur empuk, bukan di atas tanah atau batu yang basah karna hujan.

Kan masih bisa makan dgn enak dan tenang. Masih bisa pilih sayur, bukan makan seadanya aja apa yang ada di alam.

Kan masih ada kerjaan, masih ada kegiatan yang bisa dilakukan, daripada menganggur gak jelas, tak tau besok bisa makan apa nggak. Kalaupun memang sedang nganggur, setidaknya masih ada saudara/keluarga yang support menyediakan makanan dan tempat tinggal, walaupun sambil ngoceh-ngoceh suruh kita cepetan dapet kerjaan.


Ya, ada banyak alasan untuk bersyukur.. Gw tahu akan hal itu.
Tapi prakteknya koq susah?!
Ya, ternyata ada masalah di luar hal itu.. Ada masalah yang susah dijelaskan dengan rasio dan logika. Masalah perasaan. Masalah psikologis. Mungkin, rasa nyaman adalah sumber masalahnya. dari ribuan, mungkin jutaan alasan untuk bersyukur, kadang masih saja ada rasa tidak nyaman, ada perasaan incomplete yang muncul di dalam batin.

Ya, itu yang gw rasakan. Ketika kegiatan utama saya, hobi-hobi saya, semuanya menjadi tawar. Passion saya hilang. Passion untuk tetap melanjutkan semua kesibukan ini.

Saat ini, mungkin merupakan salah satu "posisi terendah" gw. Baru beberapa hari lalu gw menyanggupi permintaan untuk membuatkan slide ibadah dengan senang hati. Tapi di sisi lain, gw dituntut untuk bisa melakukan hal lain juga.. Ahh.. apa mungkin memang gw yang terlalu santai, mungkin juga gw yang kurang bisa mengatur waktu. Eh, apa jangan-jangan gw yang tidak bisa menentukan prioritas?

Semua pertanyaan sudah ada di dalam kepala saya. Jawaban yang baik untuk setiap pertanyaan itu juga sudah saya miliki di dalam kepala saya koq.
Tapi... Yaa.. ada sesuatu yang kurang... Mungkin saat teduh yang tidak rutin, mungkin juga doa gw sama Tuhan kurang serius. ahh... sudahlah... belum tentu juga ada teman yang setia baca tulisan di blog gw..

Setidaknya, blog ini, walaupun buatan manusia, tapi sudah membantu gw dalam menuangkan isi pikiran gw...
Belum lagi keluhan-keluhan aneh lainnya tentang kesehatan gw.. Gw pikir, gw sudah tua. Tua bukan dari umur, tapi dari gejala sakit yang gw alami beberapa bulan terakhir.

Sakit kepala lah, perut kembung terus lah, belum lagi rasa nyeri di dada yang terjadi sesekali. Dan semalam, sekitar jam 02:00, 10 Agustus 2016, ada rasa nyeri/sakit yang aneh di paha dan telapak kaki kiri gw. Seperti saraf yang ditarik dan terjadi sekitar 30 detik. Belum lagi gejala-gejala aneh lainnya yang mungkin sudah terlupakan dan sering gw cuekin.. ahh.. mungkin saya hanya kurang olahraga..

Sudah cukup lama gw gak olahraga. Mungkin solusi dari semua masalah gw adalah dengan olahraga rutin.... sendirian...

Saturday 28 May 2016

Saya Bukan Hacker

Saya bukan hacker. Saya seorang programmer.

Saya mulai dikenalkan dengan komputer sekitar kelas 4 atau 5SD. Saat itu, saya lebih banyak diperkenalkan dengan teori. Saya tidak latihan mengetik, tapi bermain game DOS.

Iya, tanpa sepengetahuan saya, saya masih menggunakan DOS sebagai OS di komputer sekolah.
Saya pindah sekolah saat memasuki jenjang SMP. Disini, saya belajar Microsoft Office : Word, Excel, Power Point, dan akhirnya di kelas 3 SMP, saya belajar DBase III+ sebagai software database.
Tentu saja, saat itu saya masih menyimpan hasil pekerjaan saya dengan Disket yang tidak boleh dibawa pulang.

Saat SMA, saya pindah sekolah lagi. Sekolah Negeri. Wahh, apa yang sudah saya pelajari, harus dipelajari ulang. Saya belajar software Microsoft Office lagi. Lalu belajar Adobe Photoshop dan Coreldraw.

Lalu akhirnya saya kuliah IT. Lohhh.. Oh iya, ada yang terlewatkan. Kenapa saya bisa pilih IT ? Padahal tadinya saya tidak tertarik dengan komputer. Saya pun tidak punya komputer sampai saya kelas 2 SMA.

Ternyata, ada seorang teman saya yang membuat saya makin mengenal komputer. Kelas 1SMA, saya pertama kalinya main di warnet dengan uang jajan sendiri. Lah iya, sejak kecil teman-teman saya sudah sering main di warnet, saya tau dengan keberadaan warnet, tapi saya gak pernah dibolehin main di warnet oleh orang tua saya.

Sejak saat itulah saya makin kagum dengan teknologi. Saya terkagum-kagum ketika melihat orang-orang di warnet main Counter Strike yang dimana kita bisa bermain bersama teman-teman di dalam ruangan yang sama lebih dari 2 orang. Lah iya, sebelumnya saya cuma tahu mainan di PS 1 yang biasanya dimainkan oleh 2 orang.
Dan yang membuat saya makin heran adalah fitur CHAT! Woww!!! "Jadi kita bisa ngobrol sama teman di komputer lain tanpa keluar pulsa?!! Terserah mau berapa kali ketik, tapi ga kluar pulsa?!", tanya saya pada teman saya saat itu agar lebih yakin.

Akhirnya saya dikenalkan dengan yang namanya "programming". Saya belajar membuat software. Ko Sukisno dan Alek, yang membuat saya tahu rahasia "teknologi chatting" secara tidak langsung.
Mereka yang membuat rasa ingin tahu saya terhadap teknologi komputer makin besar.

Dan Opss... pengakuan dosa saya... saya pernah membobol salah satu warnet di dekat sekolah saya. Saya berbuat curang. Saya menemukan kelemahan dari sistem warnet itu. Saya bermain 8jam di warnet dengan hanya membayar billing 1 jam saja.

Trik itu bisa diajarkan. Teman-teman dekat saya juga melakukannya, dan tersebarlah trik itu.
Singkat cerita, warnetnya bangkrut. Tutup.. dan tak pernah buka kembali.
Kami pasukan pengguna trik main murah itu... "sedih"..

Melihat warnet tersebut bangkrut, muncullah warnet lain. Koneksi lebih cepat, Komputer lebih bagus, dan sistem yang lebih kuat.  Anak-anak di sekolahku migrasi, sepulang sekolah, semua bermain di sana. Teman-temanku juga, tapi dengan membayar billing yang sejujur-jujurnya...

Tak disangka, opss.. Kena lagi deh,, Saya bermain murah lagi.. Ya, lagi-lagi saya dan teman saya menemukan cara untuk bermain dengan biaya irit lagi. Tentu saja, kali ini hanya orang-orang tertentu yang tau triknya. Belajar dari pengalaman, kami tidak lagi mengajarkan trik tersebut. Ternyata warnet tersebut umurnya lebih panjang, sesekali saya masih ke warnet tersebut di awal perkuliahan saya.

Inilah awal dari ketertarikan saya terhadap dunia IT. Dari yang gaptek menjadi hi-tech. Dari yang cuma bisa ngetik 11 jari ( cuma ngetik pakai jari telunjuk saja ) jadi bisa mengetik hampir 10 jari.
Dari yang berpikir mungkin akan menjadi scientist di laboratorium, ternyata menjadi seorang Computer Scientist.

Cerita ini akan berlanjut, dari masa perkuliahan saya, tapi saya sudahi dulu sampai disini. Sampai bertemu di cerita saya yang berikutnya.. Terima kasih sudah membaca. Saya sangat senang jika ada yang ingin meninggalkan komentar di blog saya ini.

Friday 1 January 2016

Happy New Year 2016!

Selamat tahun baru 2016!

"Thank You 2015! You're so good to me! Welcome 2016!"
"Page 1 of 366"
"First (sunrise / durian / selfie / dinner ) in 2016!"
"New Year, New Hope!"


Ada begitu banyak tulisan seperti itu yang kita baca di timeline kita. Dan seringkali post tersebut membuat kita sedikit iri dengan mereka yang "kelihatannya" hidupnya sangat bahagia.

Apa yang muncul dalam benakmu? apakah sama denganku?
"Mengapa sepertinya hidup saya tidak seindah hidup mereka? Mengapa hidup yang saya alami begitu jahat? Saya sangat menderita menghadapi tahun-tahun ini. Saya ingin kembali menjadi anak kecil yang penuh dengan kebahagiaan, yang tidak memikirkan banyak masalah"

Saya yakin, anda pun mungkin mengalami hal yang sama. Saya yakin mereka yang post hal-hal indah itu juga mengalami hal yang sama.

Jadi, buat apa iri? Tidak perlu iri, kita semua mengalami hal yang buruk, kita semua punya masalah koq. Hanya saja, dengan adanya masalah, tidak berarti kita tidak bisa bahagia. Kita bisa menjadi bahagia dengan hal-hal kecil. Syukuri semua yang telah terjadi, dan lakukan hal-hal baik sebaik mungkin untuk masa depan yang baik.

Bercermin! Evaluasi diri adalah hal penting yang tidak boleh kita lewatkan dalam hidup kita. Apakah kita sudah melakukan yang terbaik? Apakah respon saya terhadap orang-orang yang menentang dan membenci saya sudah benar? Apakah saya sudah peka terhadap kasih sayang orang lain terhadap saya ? Jangan-jangan saya sudah mengabaikan tindakan kasih sayang / kepedulian orang lain terhadap saya.

Move On! Ternyata ada banyak yang telah kita lewatkan yah! Kebiasaan-kebiasaan kita mungkin telah membuat kita tidak bisa berbuat banyak hal-hal positif untuk lingkungan dan sesama. Move on dari kebiasaan-kebiasaan lama yang menjerat, Setiap bangun pagi, ingatlah akan tekat baru kita, perhatikan dengan seksama langkah-langkah dan perkataan kita sehari-hari.

Berdoa! Tapi apalah daya kita sebagai manusia, kita punya banyak keterbatasan. Tapi kita ini umat beragama, iya kan?! Kita punya Tuhan Sang Pencipta, Sang Pelindung, Sang Pemimpin hidup kita.
Berdoa, minta Tuhan bantu kita untuk menjalani tahun 2016 ini dengan sikap yang benar, berdoa minta Tuhan bantu kita menghilangkan hal-hal yang negatif dari diri kita dan dari lingkungan kita. Tuhan menyertai setiap umat-Nya.

Selamat tahun baru 2016, Tuhan memberkati!


Poll