Wednesday 7 May 2014

Kerusuhan Mei 1998

Awalnya gw cuek dan ga pernah memikirkan bagaimana dan apa yang terjadi pada korban-korban kerusuhan Mei 1998. Tapi, makin banyak diingatkan, makin banyak membaca pengalaman orang-orang yang tertindas saat itu, gw mulai memikirkan dan membayangkan betapa menyeramkannya Jakarta pada saat itu.

Ya, saat tahun 1998, gw masih terhitung kecil dan ga tahu apa-apa. Yang gw ingat saat itu, keluarga gw cuma bisa diam di dalam rumah, takut dengan orang-orang di luar. Gw sedikit ingat waktu mama gw bilang kalau saat itu kami ga boleh keluar rumah.

Mungkin keluarga gw termasuk salah satu keluarga yang beruntung. Kami tinggal di salah satu tempat pemukiman padat penduduk, di dalam gang yang jauh dari keramaian. Puji Tuhan, keluarga kami ga kenapa-kenapa, hanya diselimuti rasa takut saja. Saat itu, gw ga pernah ada bayangan tentang apa yang terjadi di luar sana. Apa yang terjadi di jalan-jalan besar Jakarta dan apa yang terjadi dengan kaum Tionghua di luar sana. Umur 7 tahun masih terlalu muda bagi gw untuk memikirkan penderitaan yang dialami oleh orang lain dari kaum gw. Yang gw tau, gw ga boleh keluar rumah. Itu saja.

Setelah menginjak masa remaja, baru gw diceritakan dengan jelas tentang sejarah bangsa Indonesia yang kelam. Guru sejarah gw yang pribumi tapi tampang mirip Tionghua pun menceritakan dengan cukup detail, bagaimana ketakutan yang dihadapinya saat itu. Ya, yang pribumi saja takut, apalagi yang bukan. Itulah awalnya gw mengetahui seberapa besar dan kejamnya orang-orang pada masa itu..

Di tahun-tahun berikutnya, terutama saat facebook mulai terkenal, banyak teman yang share link-link yang menceritakan kejadian saat itu berdasarkan pengamatan atau pengalaman pribadi. Sungguh, jika gw ingin membayangkan korban-korban kerusuhan pada saat itu, gw ga pernah bisa membayangkan seberapa menderitanya korban-korban kerusuhan itu.

Melalui tulisan ini, gw ingin menyatakan rasa berduka gw kepada korban-korban kerusuhan tahun 1998. Semoga mereka yang menjadi korban dan tetap hidup sampai saat ini tetap dapat menjalani hidup yang penuh dengan makna, hidup yang berarti walau kekayaannya atau hak asasinya telah dirampas.

Thursday 6 March 2014

Sidang Skripsi

18 Maret adalah hari yang gw tunggu-tunggu, setidaknya sejak pengumpulan softcover skripsi tanggal 4 Februari 2012.
Ya... Proses pengerjaan skripsi gw cukup lama, sampai gw butuh waktu lebih sehingga meminta perpanjangan waktu (ektend) selama seminggu. Teman-teman gw sudah ada yang mulai sidang skripsi sejak tanggal 7 Februari. Sejak saat itu, gw terus berpikir, kapan gw akan sidang? Jadwal sidang belum keluar sama sekali..

Sampai akhirnya, pada tanggal 11 Maret, jadwal sidang gw keluar. Dan saat itulah semua perasaan bercampur jadi satu. Ada rasa takut, was-was, kaget, tapi juga ada rasa senang, karena penantian gw segera berakhir. :D Saat itu, gw langsung mencari tahu kira-kira siapa saja dosen yang available untuk menjadi dosen penguji gw. Dan ternyata cukup banyak dosen yang available, termasuk nama dosen yang gw takutkan untuk menjadi penyidang gw. Untunglah.. ada 1 nama dosen yang juga gw takutkan untuk menjadi penyidang ternyata tidak available karena ada jadwal mengajar.

Namun, ternyata, pada saat hari-H dosen yang gw pikir tidak mungkin hadir menjadi dosen penguji gw malah jadi dosen penguji gw. Salah satu anggota kelompok skripsi gw pun kaget luar biasa, tadinya ia sudah panik, tapi menjadi makin panik!! Waduhh... Tapi gw meminta dia untuk tetap bersikap biasa saja dan tenang..

Akhirnya setelah selesai briefing, kami adalah kelompok yang maju kedua, sehingga kami harus menunggu terlebih dahulu sampai kelompok pertama selesai.. Setelah tiba giliran kami, kami mulai presentasi. Ya, presentasi kan gitu-gitu aja yah? :D
Hal tak terduga selama presentasi kelompok kami : Di tengah presentasi, baterai laptop habis dan akhirnya hibernate. Untungnya, laptop yang dipinjam tersebut mereknya sama dengan laptop gw, jadi bisa pakai charger laptop gw.
Lalu, demo aplikasi yang tadinya pakai video ternyata tak jadi dipakai karena dosen penguji meminta untuk mendemokan aplikasi secara langsung dengan HP (karena skripsi gw ini adalah pembuatan aplikasi untuk android). Selama demo, ternyata ditemukan beberapa kekurangan dari aplikasi ini.

Lalu setelah kami bertiga selesai presentasi, tiba giliran anggota pertama untuk ditanyai , Stevanie Joey adalah orang pertama yang disidang. Gw dan Irene Sofieanita harus menunggu di luar. Setelah Stevanie selesai, dia buka pintu dan memanggil Irene untuk disidang, di saat itu juga, Stevanie berkata "Deddy, mati lu, back end kita dibantai"... Ya, gw melihat matanya merah dan berair, hal itu cukup membuat gw dan Irene takut... Tapi kemudian gw mulai bersikap biasa dan santai. :D hehehe..

Akhirnya tiba giliran gw, gw masuk dengan kondisi terbaik yang bisa gw berikan saat itu. Tapi salah satu penguji berkata "Kamu koq berantakan sekali yah?"
ahhh... kesan yang tidak menyenangkan. gw pun akhirnya menanggapi dengan senyum dan berkata bahwa gw udah berusaha untuk serapi mungkin. hehehe..
Btw, penguji sidang kami adalah Bu Jurike dan Pak Robby Saleh.. Berdasarkan pendapat dari pembicaraan dengan teman-teman gw, mereka adalah dosen yang cukup ditakuti sebagai penguji skripsi..
Gw sih ga menerima begitu saja.. hehehe... Karena gw memang belum mengenal mereka dengan baik. Siapa tahu kalau ternyata mereka adalah orang yang ramah dan pengertian. :D

Penguji pertama yang bertanya adalah pak Robby Saleh, beliau menanyakan banyak hal tentang pengembangan aplikasi, termasuk codingan..

Pertanyaan yang diberikan sih memang sesuai dengan apa yang gw kerjakan sih.. :D
Contoh-contoh pertanyaannya :

Berdasarkan pernyataan teman-temanmu, ini aplikasi kamu yang buat?
Coba lihat class diagram, class diagram itu apa sih?
Hmm.. di class ini, method ini buat apa? maksudnya apa?
coba tunjukin codingannya,, ada ga?
di situ ada tulisan void, maksudnya apa yah??
selain void, memang bisa return apa lagi sih?
coba tunjukin contohnya di codingan kamu, ada ga contohnya yang bukan void?
Ini kan kamu buat simulasi, ada perhitungannya dong? coba lihat dong formula yang digunakan ,

yahh. kurang lebih seperti itulah pertanyaan yang dilontarkan..
Hehehe..

akhirnya setelah selesai sidang, kami semua dipanggil masuk untuk pengumuman.  dan dari hasil pengumuman , didapat hasil sidang kami semua mendapat grade B.
Puji Tuhaann.. ternyata perjuangan gw selama ini tidak sia-sia.. :D

Gw berterima kasih buat semua teman-teman gw yang udah support gw selama pembuatan skripsi, dan juga teman-teman gw yang udah dateng nonton sidang skripsi gw....
(KV, rio, rudy, winardi, octa, gunawan, ervia, erwin, dan entah siapa lagi yang gw lupakan. *maaf yah.. hehe)

note : post ini seharusnya masih ada lanjutannya, tapi berhubung lagi males, jadi kalian baca sampe sini dulu yah. Kapan-kapan gw lanjutin lagi ceritanya di sini. hehehe.. :D

Kerja jadi IT untuk End User itu enak..

Kerja jadi IT yang melayani end user itu enak, bisa bersosialisasi sama user, apalagi kalau dalam satu kantor, karyawannya banyak..
Lebih enak lagi, kalau karyawannya masih muda-muda, lebih nyambung buat ngobrol, temen banyak.
Lebih enak lagi, kalau jumlah karyawatinya banyak..
Lebih enak lagi, kalau karyawatinya rata-rata masih muda dan baru lulus SMA atau yang kuliah sambil kerja.. :D
Lebih enak lagi, kalau setiap hari ada masalah, pasti ada aja yang telpon, biasanya sih kalau yang ga ngerti komputer yang sering nelpon.. Kalau gitu kan, berarti kebanyakan cewe cantik yg nelpon.. hahaha...

Abis dibantu, masalah beres, diucapin terima kasih, dapet senyum indah.. enak tohh.. hahaha..
Tapi ga semua yang dibaca di sini bisa terjadi, jadi jangan berkecil hati, jangan sedih juga kalau kerja IT untuk end user yang kurang menyenangkan.. Selalu ada sisi baiknya, tergantung kita mau lihat sisi baiknya atau ga. Dan tergantung kita juga, mampu melihat sisi baiknya atau ga.. :)

Poll