Wednesday 19 January 2011

Hidupku, Pekerjaanku

Namaku Deddy, seorang mahasiswa IT Binus angkatan 2009. Aku masuk Binus dengan tujuan ingin memantapkan ilmu yang saya miliki dalam bidang komputer. Menjadi asisten lab software adalah harapan terbesarku saat aku masih duduk di bangku SMA. Aku pun langsung segera mencari tahu bagaimana cara untuk dapat menjadi asisten lab software (atau yang lebih dikenal dengan sebutan BlueJack.). Di minggu kedua perkuliahan, aku sudah mendapatkan informasi yang cukup , dan aku segera menyerahkan CV-ku. Singkat cerita, aku ikut penyisihan dan berhasil hingga training inti. Sungguh hal ini bukan sesuatu yang menarik lagi setelah aku menjalaninya, aku pikir aku bisa menguasai banyak hal ketika aku menjadi aslab. Dan aku pikir dengan menjadi aslab software, aku bisa membantu kedua orangtuaku dalam memenuhi kebutuhan keuangan di rumah, karma memang saat itu keluargaku sedang memiliki masalah keuangan. Tetapi semua harapan dan keinginan yang aku kumpulkan untuk menjadi aslab sejak menggunakan baju putih abu-abu menjadi hilang hanya dalam waktu 3 minggu training inti.

Aku tak mengira di training akan diberikan materi yang melebihi kapasistasku sebagai seorang pelajar. Aku pikir dengan kemampuan yang aku miliki,aku dapat melewati training ini dan kemudian menjadi assistant lab dan sudah mulai mengajar di semester 2. Tetapi yang kupikirkan berbeda dengan yang kuhadapi.. Akhirnya aku memutuskan untuk mundur saja, dengan tetap menjadi beban orang tua untuk membiayai kuliahku. Akupun pulang dan berkata dengan rasa bersalah kepada orangtua ku bahwa aku tidak melanjutkan training. Doaku pada Tuhan sebelom menjalani proses penerimaan asisten baru ini pun seolah menjadi sia-sia, saat itu aku berdoa minta Tuhan untuk membantuku dalam pencarian kerja ini. Tapi ternyata aku sendiri yang mengakhirinya, aku sendiri yang memutuskan untuk tidak melanjutkan training ini, dan kemudian akupun menjadi mahasiswa saja..

Beberapa hari kemudian, aku mendapat telpon dari nomor tak dikenal.. Ternyata, pihak Binus yang menelponku, aku ditawarkan pekerjaan menjadi seorang asisten lab,. Tetapi bukan asisten lab software, melainkan menjadi asisten lab menejemen. Wahh.. sungguh luar biasa!! Ternyata Tuhan sangat peduli terhadapku, Ia tidak membiarkanku begitu saja, dan setelah mengikuti briefing keesokan harinya, akupun menyanggupi dan menerima tawaran pekerjaan yang jauh lebih menyenangkan bagiku. Aku sungguh bersyukur karna Tuhan telah menunjukkan kasih setiaNya padaku, ya.. Kasih setiaNya benar-benar kurasakan. J

Februari 2010, aku sudah mulai menjalankan tugasku sebagai asisten lab menejemen. Memang mudah untuk menjadi seorang asisten karna aku hanya diminta untuk mengajari mata kuliah yang menggunakan microsoft office saja, tapi tidaklah mudah untuk menjadi seorang asisten yang takut akan Tuhan. Di minggu pertama mengajar, selayaknya seorang asisten, ada saja hal-hal yang membuat imanku diuji, misalnya : cuek terhadap mahasiswa perokok yang ingin bertanya (karna aku tidak suka bau rokok), atau setelah pelajaran selesai, aku menemukan flash disk yang tertinggal. Godaan untuk mengambil flash disk yang tertinggal menjadi hak milik bukanlah sesuatu yang mudah untuk dihindari, tapi ternyata Tuhan menguatkan hatiku, akupun akhirnya melakukan prosedur untuk barang yang tertinggal, yaitu melaporkannya ke ruang 724. Masih banyak lagi hal-hal kecil yang sebenarnya kita pikir mungkin tidak akan menjadi masalah jika kita melakukannya, tetapi walaupun itu hal kecil, aku tahu bahwa Tuhan memperhitungkannya, karna setiap tingkah lakuku, diawasi olehnya.

Dengan berhasil menghindari godaan itu, akupun bersukacita karna telah melewati godaan itu, tentu saja aku melewatinya bersama Tuhan, saat itu aku berdoa pada Tuhan agar aku tetap dapat mempertahankan imanku dan perbuatanku. Dan Tuhan benar-benar menolongku, Sungguh ku ingin berterima kasih atas kasih dan penyertaan Tuhan.

Binusian, menjadi seorang pekerja Kristus yang berintegritas bukanlah hal yang mudah, tapi perlu untuk kita lakukan, mari kita sebagai mahasiswa yang telah merasakan kasih Tuhan, turut menjaga integritas kita, baik di dalam perkuliahan, dalam pekerjaan kita, baik yang sudah bekerja maupun yang akan bekerja, dalam keluarga kita, dalam organisasi kemahasiswaan yang kita ikuti, kita menjadikan itu sebagai anugrah Tuhan karna kita bisa ditempatkan di situ. Aku bersyukur atas pekerjaan yang Tuhan berikan, Aku merasa beruntung karna Tuhan telah mempercayakan suatu pekerjaan padaku, setidaknya dengan pekerjaan ini, aku bisa menjadi lebih mandiri, tidak minta uang jajan kepada orang tuaku lagi, dan akupun bersyukur karna bisa belajar untuk lebih mandiri, terutama dalam mengelola keuangan pribadi. Melalui setiap pergumulan yang aku alami, aku sadar bahwa aku sedang dibentuk olehNya.

Demikian kesaksian dariku, semoga pengalamanku dapat menjadi penyemangat untuk kamu yang membacanya. Mungkin ada yang belum bekerja, tapi ketaatan kita, dapat kita mulai dari sekarang, menjadi mahasiswa yang tidak titip absen kemudian bolos jam kuliah, membeli skripsi, membuat tugas laporan dengan mencontek dari internet, itu semua merupakan contoh ketidakjujuran kita sebagai mahasiswa. Bagi yang sedang bekerja atau akan bekerja, mari kita pikirkan, kira-kira hal apa dalam pekerjaan yang begitu menggoda kita untuk melakukannya, tetapi harus kita hindari? Berhati-hatilah terhadap hal itu. Dan mari kita tetap andalkan Tuhan, percaya bahwa Tuhan akan membantu kita dalam melakukan tugas kita, sebagai mahasiswa maupun sebagai seorang pekerja. Semoga Tuhan Yesus memberkati dan menuntun kalian di dalam setiap hal di dalam kehidupan kalian, Amin.

1 comment:

Poll